Agama Buddha adalah agama yang diajarkan oleh Buddha Gautama. Buddhs gautam yang menemukan ajaran mulia yaitu dharma/dhamma. Sang Buddha sebagai guru yang sudah menemukan dharma dengan penuh pengorbanan hingga meninggalkan kemewahan istana serta isrti yang cantik dan akhirnya menemukan dhamma ajaran yang mulia.
Seperti agama-agama besar lainnya di Indonesia yang terdapat kitab suci seperti al-quran, alkitab. Tentunya Sebagai umat BUDDHA, kita tahu bahwa kitab suci agama Buddha tipitaka/tripitaka terdiri dari: SUTTA PITAKA, ABDHIDHAMA PITAKA, dan VINAYA PITAKA. Dhammapada termasuk ke dalam kitab suci SUTTA PITAKA. Dhammapada adalah kumpulan sabda BUDDHA GAUTAMA sekitar tahun 563-483 SM. Kitab suci dhammapada di kumpulkan kira-kira sekitar abad ketiga sebelum Masehi di kumpulkan oleh murid beliau sehingga jadilah rangkaian buku. Dhammapada merupakan kitab suci yang paling terkenal oleh umat buddhis maupun non buddhis. Dhammapada sendiri terdiri dari 423 syiar dan di bagi kedalam 26 vagga
Menurut pendapat Bhikkhu Kassapa thera dari srilanka pun pernah menyatakan tentang dhammapada.
“ JIKA SAYA HARUS MEMILIH SALAH SATU DARI KITAB-KITAB TIPITAKA, YANG PALING BERMANFFAT BAGIKU,MAKA ITU ADALAH DHAMMAPADA”
Sejarah penulisan kitab suci tipitaka yaitu ketika pasamuan agung pertama yang di tandai dengan maha parinibbananya SANG BUDDHA wafat (483 sebelum Masehi) seorang bhikkhu tua yang tidak disiplin bernama Subhaddha berkata: "Janganlah bersedih kawan-kawan, janganlah meratap, sekarang kita terbebas dari Pertapa Agung yang tidak lagi akan memberitahu kita apa yang sesuai untuk dilakukan dan apa yang tidak, yang membuat hidup kita menderita; tetapi sekarang kita dapat berbuat apa pun yang kita senangi dan tidak berbuat apa yang tidak kita senangi"(Vinaya Pitaka II, 284). Dengan batuan Raja Ajâtasattu dari Magadha, lima ratus orang arahat berkumpul di gua Sattapanni dekat Râjagaha untuk mengumpulkan ajaran Sang Buddha yang telah dibabarkan selama ini dan menyusunnya secara sistimatis. Yang Ariya Ananda, siswa terdekat Sang Buddha, mendapat kehormatan untuk mengulang kembali kotbah-kotbah Sang Buddha dan Yang Ariya Upâli mengulang Vinaya (peraturan-peraturan para bhikkhu). Dalam Pasamuan Agung Pertama inilah dikumpulkan seluruh ajaran yang kini dikenal dengan Kitab Suci Tipitaka (Pâli). Mereka yang mengikuti ajaran Sang Buddha seperti tersebut dalam Kitab Suci Tipitaka (Pâli) disebut Pemelihara Kemurnian Ajaran sebagaimana sabda Sang Buddha yang terakhir: "Jadikanlah Dhamma dan Vinaya sebagai pelita dan pelindung bagi dirimu" Menghadapi usaha ini, para bhikkhu yang ingin mempertahankan Dhamma-Vinaya sebagaimana diwariskan oleh Sang Buddha menyelenggarakan Pasamuan Agung Kedua dengan bantuan Raja Kâlâsoka di Vesali, di mana Kitab Suci Tipitaka (Pâli) diucapkan ulang oleh tujuh ratus orang arahat. Pasamuan Agung Ketiga diadakan di Pattaliputta (Patna) pada abad ketiga sesuah Sang Buddha wafat (249 sebelum masehi) pada waktu pemerintahan Kaisar Asoka Wardhana. Kemudian berlanjut samapai pasamuan agung keempat barulah kitab suci tipitaka di tulis, agar kesuciaan tipitaka tetap terjaga. Pasamuan Agung Keempat diadakan di Aluvihâra (Srilanka) di bawah lindungan Raja Vatta Gamanabhaya pada permulaan abad keenam sesudah Sang Buddha wafat (83 sebelum Masehi). Pada kesempatan itu Kitab Suci Tipitaka (Pâli) dituliskan untuk pertama kalinya. Tujuan penulisan ini ialah agar semua orang mengetahui kemurnian Dhamma Vinaya. Selanjutnya Pasamuan Agung Kelima diadakan di Mandalay (Birma) pada permulaan abad kedua puluh lima sesudah Sang Buddha wafat (1871) dengan bantuan Raja Mindon. Pasamuan Agung Keenam diadakan di Ranggon pada Hari Visâkha Pùja tahun Buddhis 2498 dan berakhir pada tahun Buddhis 2500 (tahun Masehi 1956). Mungkin dalam pasamuan pasamuan tersebut kitab suci dhammapada berhasil di catat dan sampai sekarnga kemurniaanya masih ad.
Di dalam vagga dalma dhammapada terdapat keunggulan keunggulan yang dapat di baca.
Keunggulan dhammapada sebagai kitab suci adalah:
1. dhammapada menjadikan kita sebagai umat Buddha sejati..
Seorang umat Buddha umumnya memiliki tujuan hidup yaitu mencapai benih kebuddhaan (BODHICITTA). Di dalam kitab suci dhammapada terdapat syair yang menjelaskan tentang:
“SABBAPAPASA AKARANAM
KUSALASSAUPASAMPADA
SACITTAPARIYODAPANAM
ETAM BUDDHANA SASANAM”
JANGANLAH BERBUAT JAHAT
BERUSAHALAH MELAKUKAN KEBAJIKAN
SUCIKAN HATI DAN PIKIRAN
INILAH AJARAN PARA BUDDHA
BUDDHA VAGGA 183
Coba renungkan syair ini, ajaran Buddha tidak susah dan tidak mudah.
Dengan merenungi syair tadi kitapun tahu bahwa ajaran BUDDHA sebenarnya mudah untuk di jalankan. Sang Buddha pun sudah memberikan resep yang sangat jitu untuk mengembangkan tekad boddhicitta kita.
2. dhammapada bisa mengubah pikiran kita
Di dalam kitab suci dhammapada terdapat syair yang dapat mengubah pikiran negatif kita menjadi pikiran yang dapat mengembangkan kemjuan diri
“NATAM MATA PITA KAYIRA
ANNE VAPI CA NATAKA
SAMMA PANIHITAM CITTAM
SEYYASO NAMO TATO KARO”
BETAPAPUN BERARTINYA SEORANG IBU,
AYAH DAN SANAK SAUDARA, PIKIRAN
YANG SEHAT LEBIH BERARTI BAGI KEMAJUAN DIRI
CITTA VAGGA 43
Syair citta vagga di atas adalah syair yang sangat luar biasa unutk menjadikan diri sendri ke arah yang lebih memajukan diri. Dalam syair ini Sang Buddha pun menjelaskan bahwa dengan pikiran yang sehat kita pun dan maju dan berkembang
3 dhammapada dapat membuktikan kebenaran sejati
Ini terlihat dari magga vagga 273
“di antara semua jalan, jalan mulia beruas delapanlah yang terbaik.
Di antara semua kebenaran, empat kebenaran mulialah yang terbaik.
Di antara semua keadaan, keadaan tanpa nafsulah yang terbaik.
Di antara semua manusia. Dia yang telah sadarlah yang terbaik”
Berdasarkan kalimat di atas bahwa manusia yang utuh adalah manusia yang telah sadar sempurna yang paling baik.. untuk menjadi manusia yang sadar sempurna, sebaiknya kita harus selalu mengamalkan dharma ajaran yang mulia, serta mempraktekan ajaran itu ke dalam kehidupan sehari-hari. Mengamalkan dharma dapat di lakukan dengan ikut kebaktian dengan baik dan selalu baca paritta
Agama Buddha kita tahu bahwa eksitensi agama Buddha di Indonesia mulai pudar, untuk itu sebagai umat Buddha kita wajib untuk menjaga eksitensi agama yang di ajarkan oleh Buddha Sakyamuni. Dhammapada dapat di gunakan untuk menjaga eksitensi agama Buddha di Indonesia, sebagai kitab suci yang sering di baca oleh umat Buddha bahkan umat agama lain
Tidak ada salahnya jika setiap hari kita dapat membaca dhammapada setiap, membaca dhammapada setiap hari dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. Manfaat itu dapat di rasakan jika benar benar meresapi teks demi teks yang ada di dhammapada itu sendiri. Manfaat yang telah sebagian orang rasakan seperti menjadikan kita sebagai buddhis sejati, menambah keyakinan terhadap Buddha, dhamma, dan sangha, serta dapat selalu menjalankan ajaran ajaran sang Buddha. .
Seperti halnya kitab terjemahan terdapat pula perbedaan yang mencolok dari dhammapada inim dari berbagai sekte buddhis pun terkadang terdapat perbedaan dalam penulisannya. Kini Dhammapada sudah ,menjadi kitab suci umum yang harus dimiliki oleh umat pada akhirnya Buddha.karena dhammapada merupakan sabda sabda BUDDHA GAUTAMA dalam mengajarkan dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah

Tidak ada komentar:
Posting Komentar