Senin, September 27

apa sih broken heart??




BROKEN HEART
Berasal dari kata broken dan heart
BROKEN ADALAH PATAH, RUSAK, HANCUR.
HEART ADALAH HATI
Jadi secra garis besar adalah hati yang hancur/ patah hati

hal ini pasti di alami oleh para remaja( termasuk saya)
BROKEN HEART di sebabkan oleh sakitnya hati yang sudah lama menikmati kesenangan dan hancur karena sebuah tindakan yang ia tidak bisa terima

hal ini umumnya di alami oleh sepasang muda mudi yang sedang menikmati masa2 indah berdua

dan hal ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan anak muda yang sedang mengalami labil yang sangat parat
AKIBAT DARI broken heart adalah
1. BAGI YANG TIDAK BISA TERIMA MAKA MENYEBABKAN BUNUH DIRI(EKSTREM BGT KTA2NYA YA)
2. DAPAT MENYEBABKAN SESEORANG MENJADI TERMENUNG DAN DIAM
3. DAPAT MEMBUAT MANTAN ITU MENJADI ILFIL

MEMANG BROKEN HEART MERUPAKAN MASALAH YG LUMRAH ADA DI REMAJA JADI KITA SEBAGAI REMAJA COBA KETIKA SEDANG BROKEN HEART LAKUKAN KEGIATAN YANG BERMANFAAT YA


Minggu, September 26

PENGALAMAN PERTAMA


PENGALAMAN PERTAMA KALI MENJADI KETUA PANITIA MOON CAKE PARTY DI VIHARA HOK TEK TJENG SIN


kesan pertama bingung setengah mampus, mau ngapin nh gw, rapat apaan ya?
setelah byk nnya dgn yg lebih senior
eh gw tw nh rapat apa jah

PERTAMa rapat PANITIA DULU
KEDUA RAPAT KONSEP ACARA
KETIGA RAPAT bugdeting
YANG KEEMPAT INI YG SAYA LEWATKAN YAITU rapat konsep panggung

dan hasil rapat dan rapat terus


NAH pas hari jumat mlm tepatnya sekitar jm 11an

panitia mooncake party itu
dengan konsep sendiri deh(hahaha sebagai ketua yg mw repot)
akhirnya trbentuklah panggung yg di susun dari bangku sekolah
dan itupun ktanya udh bgs bgt(lebay ahk)


setelah dekorasi selesai jm 2an(padahal jm 3an, karena saya ngantuk saya tgl ajah)


dan pada hari H tepatnya jm 12 pagi
saya beserta keines merapikan alat2 band dan yg lain2

dan di saat itu hujan turun

owh tidak bgaimna tar ini?


akhirnya stetlah sembhayang dan berdoa ujanpun berhenti seketika

dan berkat doa say kepada thian dan KONGCO HOK TEK TJENG SIN TERNYAT PAS HARI H TIDAK HUJAN
KAMSIA THIAN DAN KONGCO HOK TEKTJENG SIN


WA TERNYTA TOTAL PESERTA DARI TARGET 100 DAN TERNYAT AYG DTG SEKITAR 150AN

DAN YG TERAKHIR SAY MENGUCAPKAN TERIMAKSIH BYK KEPADA PANITIA

KAREN ABERKAT KALIAN SAYA BISA

Kamis, September 23

BUDDHA BAR (PENISTAAN AGAMA )



saya terkejut dengan apa yg di lakukan oleh pemerintah khususnya daerah JAKARTA. KENaPA AGAMA yg jumlahnya minoritas di Indonesia, katanya Indonesia merupakan negara bhinekka tungal ika
tapi apa yg tejadi
simbol simbol agama, berbagai rupang BUDDHA ada di tempat YANG bernama BAR itu
dan sampai sekarang saya tidak tau sudah sampai mana kasus ini?
katanya ada yg udh blg di ganti nama namun ada juga yang blg msh ada???

cba gan liat nh gambar2nya
pantes gk??

masa rupang buddha di dalam bar

APA SIH GLOBAL WARMING ITU??


Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca

Rabu, September 22

kenapa di saat ini u pergi untuk gw??

Ketika pertama kali kau melihta rasanya, aku ingin sekali bisa memiliki seutuhnya. namun apa daya, diriku ini tak sanggup.

ketika pertama kali bisa mendapatkan nomer handphone, perasaan ini tersa senang sekali
, dan kita bersmsan, teleponan. dan ternyata kita semakin dekat

ketika kita mulai bisa merasa arti itu, kita bersama berkomitmen
tapi ada daya smua itu hanya 5 hari lamanya.


dan aku berharap itu bukannya akhir tapi kamu semua yg mengakhiri
aku di batasi unutk sms kmu
tlp kmu

terimaksih ku bucapkan karena kamu udh menjadi bagian hidupku

kenapa di saat ini u pergi untuk gw??

Sabtu, September 18

MEMAHAMI AJRAN BUDDHA DHARMA( SUMBER tamandharma.com)




1. Mempelajari Buddha Dharma itu sulit?

Banyak yg berpendapat bahwa mempelajari Buddha Dharma itu sulit dan rumit. Ada 2 faktor yg menentukan agar sukses dalam mempelajari Dharma ini, yaitu pertama: akar dari karma kehidupan lampau kita, dan kedua: niat, tekad dan pelaksanaan yang sungguh2 atas ajaran dari nilai2 yg terkandung di dalam Dharma tsb. Sesungguhnya kalau lita mau jjur, kita harus akui semua itu karena kurang niatnya kita dan malasnya kita mempelajari Dharma tsb. Buddha Dharma sudah ada dari jaman Buddha2 yg tak terhitung jumlahnya, dan sempat hilang. Setelah pangeran Siddharta lahir, Beliaulah yg terpanggil utk menggali kembali Buddha Dharma tsb dgn pengorbanan yg tak terbatas. Sekarang Semua tersedia, tergantung niat kita untuk mempelajarinya. Ibarat kita ke restoran ketika duduk, tak lama kemudian makanan yang enak2 sudah tersedia di depan kita, dan tinggal kita menyantapnya, dan hebatnya semuanya serba gratis, bagaimana mau dikatakan sulit?

Agama Buddha adalah agama logika, karena segala sesuatu yg berhubungan dgn kita dpt dijelaskan dgn logika, dan dpt diterima dgn logika. Albert Einstein menyebutkan "..... If there is any religion that would cope with modern scientific needs it would be Buddhism". Hal ini menunjukkan bahwa agama Buddha dan ilmu pengetahuan keduanya mempunyai akar yg sama, yaitu dapat dibuktikan kebenarannya.


2. Apakah mempelajari Buddha Dharma itu perlu biaya mahal?


Sebagian org menganggap agama Buddha adlh agama yg boros, karena perlu biaya banyak, terutama dlm melakukan puja bakti. Itu adlh pengertian yg salah. Tidak ada tarif dasar minimum seseorang itu harus menghabiskan biaya sekian utk sekali beribadah. semua itu terpulang kembali kpd kemampuan kita masing2.

Bagi yg mampu, membangun altar pribadipun tidak ada salahnya, mengadakan persembahan segala macam buah2an yg mahal atau membakar lilin sebesar gajahpun ttp dipersilahkan. Sebaliknya bagi yg kurang mampu, tidak perlu berkecil hati, ketulusan dan niat kita mengadakan puja bakti bukanlah diukur dari brp byk macam buah2an, brp wanginya dupa yg kita bakar, dll. Tidak ada gunanya kita memperbandingkan semua itu, sehingga kita menjadi malu dan minder dalam puja bakti. Lakukan semua itu sewajarnya saja, yang penting niat tulus kita dalam puja bakti.

3. Apakah sulit menjalankan atau membabarkan Buddha Dharma?

Dibilang sulit ya gampang, dibilang gampang ya sulit. Ini tergantung pada diri kita sendiri. Memang akan banyak sekali kendala maupun benturan yg kita temukan dalam melaksanakan Dharma. Seperti di daerah2 yang tradisi turun temurunnya masih terlampau kuat, banyak sekali jawaban2 yang dapat memerahkan telinga yang menolak atas kesalahan dalam menafsirkan Dharma yg sejati. Apa yg telah kita lakukan selama ini tidak ada bandingnya sedikitpun bila dibandingkan dengan apa yg telah dikorbankan oleh Sakyamuni Buddha. yang perlu ditekankan disini adalah dalam menjalankan Buddha Dharma, kita akan banyak menghadapi cobaan dan ujian.

4. Apakah Agama Buddha itu cenderung egois?

Agama Buddha itu sendiri tidak pernah egois, malah bersifat sangat universal. Dalam perkembangannya di jaman sekarang, yang melaksanakan agama tersebut terkesan egois, ini dikarenakan masing2 aliran berlomba menarik umat dan mencela aliran lain, serta berlomba membangun vihara yang wah. Ini bertolak belakang sekali dengan ketika Sang Pangeran Siddharta hidup, Beliau malah meninggalkan istananya, meninggalkan segala kemewahan untuk pergi bertapa.

Di jaman sekarang di desa2 dengan vihara2 yg sangat sederhana, para umat malah lebih tulus karena mereka belum terkontaminasi oleh uang seperti di kota2 besar. Kalau di kota2 besar, vihara lebih terkesan sbg tambang uang, itu jujur harus kita akui. Maka kita sebagai umat Buddha harus berjuang utk menghilangkan hal tsb di atas.

Seringkali kita melihat ada umat yg datang sembahyang di suatu vihara atau kelenteng dan si umat tsb sedang ada masalah, akan tetapi kita jarang menemukan pengurus atau orang vihara yg menanyakan apa masalah yg sedang dihadapi apalagi mencoba membantu mencarikan jalan keluar dari masalah yg dihadapi si umat tadi. Itu kelemahan yg harus jujur kita akui, sehingga terkadang si umat tadi merasa tidak mendapatkan tempat yg tenang dan tidak diperhatikan.

5. Mengapa agama Buddha lahir di India tapi tidak berkembang?

Agama Buddha memang lahir kembali di India melalui pembabaran Buddha Dharma yg tanpa kenal lelah dari Sakyamuni Buddha. Sebuah pengorbanan yg maha agung pada suatu tempat yg memiliki kasta-kasta atau tingkatan sosial yg berbeda. Bagaimanapun kita sbg manusia masih memiliki rasa ego yg sangat dominan, apalagi jaman Sakyamuni Buddha, siapa yg mau tingkatan sosial yg tinggi disamakan dgn tingkatan sosial yg rendah. Mereka tentu akan mempertahankan status sosial tsb, dan memilih tidak mau mengikuti ajaran Buddha yg menyamaratakan semua tingkatan pada manusia.

Berkembang tidaknya suatu agama tidak dapat di nilai dari tempat dimana agama tsb mulai muncul, tapi kenyataannya agama Buddha berkembang pesat ke daratan Tiongkok sewaktu dibawa oleh Sang Bodhidharma (Tat Mo Co Su). Sama seperti saya ataupun anda yg mungkin bukan lahir pada tempat/kota yg sekarang kita pijak, nyatanya kita sudah berkembang disini.

Jadi perkembangan agama Buddha jangan dilihat dari asal mulanya muncul secara pikiran sempit, tapi perkembangannya yg meluas ke seluruh dunia terutama ke negara2 maju seperti Amerika Serikat. Amerika adalah sebuah negara yg telah merdeka selam 2 abad dan telah mengalami berbagai perkembangan kehidupan dari jaman barbar ke negara demokrasi terbesar. Kehidupan bebas sudah menjadi hal yg biasa. Pada saat kita baru berbicara kebebasan saat ini banyak orang Amerika yg telah menikmati kebebasan memilih menjalani kehidupan sesuai Dharma, karna kebebasan yg selama ini mereka jalani selam ini tidaklah membawa kebahagiaan bahkan kekosongan jiwa.

Dengan "back to nature" membuktikan bahwa agama Buddha cocok untuk siapa saja dan bersifat universal.

6. Apakah agama Buddha itu menyembah berhala?

Ini pengertian yg salah besar! Ada tidaknya media patung bukanlah syarat mutlak utk kita mempelajari dan menjalani agama Buddha. Patung2 itu hanya media saja utk kita. Belum tentu bentuk Para Suci tsb seperti bentuk yg kita lihat pada patung tsb. Dikatakan berhala adalah tidak benar. Mungkin semasa kita sekolah, setiap hari senin atau hari2 besar tertentu, kita mengikuti upacara bendera di sekolah. Ketika kita diminta menghormati bendera, semua tampak khusuk. Apakah negara kita cuma seperti secarik kain tsb? Tentu saja tidak, itu hanya lambang.

Ada sebuah cerita dimana terdapat seorang pemuda yg hendak menyumbang patung Buddha dari kayu yg dibuatnya utk dipersembahkan di sebuah vihara kecil di puncak gunung. Dalam perjalanannya tiba2 terjadi badai angin dan salju, pemuda tsb sangat kedinginan, sedang dia sendiri tidak menduga hal itu akan terjadi, satu2nya jalan utk menyelamatkan dirinya dari mati kedinginan, dia harus membakar patung kayu tsb, apakah hal itu boleh dia lakukan? tentu saja boleh, karena patung itu bukanlah Buddha sesungguhnya. Buddha yg sesungguhnya ada di hati dan pikiran.

Sewaktu Sang Buddha hendak parinibbana(wafat) muridnya bertanya bagaimana cara mereka menghormati Sang Buddha. Sang Buddha menjawab: "Laksanakanlah ajaran saya, Dengan melaksanakan Dharma maka sama dengan kalian menghormati saya.

Semasa hidupnya itu sang Buddha tidak pernah menyuruh murid2nya membuat patung dirinya untuk disembah. Kehadiran patung2 itu hanya sebagi simbol dan fungsinya hanya untuk objek konsentrasi.


Rabu, September 15

sifat sifat seorang buddha


I. Sepuluh kekuatan pengetahuan dari Sang Buddha ( Dasabala Nawa atau Tathagata Nawa )

1. Tharrathawa - Nawa : Sang Buddha mengetahui dengan benar, apa yang mungkin sebagai yang mungkin, dan apa yang tidak mungkin sebagai yang tidak mungkin. Contoh Beliau mengetahui bahwa tidaklah mungkin bagi seseorang yang mempunyai pandangan benar menganggap bentuk-bentuk perpaduan ( samkhara ) sebagai kekal , tetapi itu adalah mungkin dipikirkan bagi orang-orang biasa.

2. Kammavipaka - Nawa : Sang Buddha mengetahui secara tepat masaknya suatu perbuatan yang dilakukan oleh setiap makhluk di masa lampau, sekarang, dan masa yang akan datang, dengan segala kemungkinan dan sebabnya.

3. Sabbatthagamini Patipada - Nawa : Sang Buddha mengetahui secara tepat ke mana tujuan semua jalan dari setiap tingkah laku atau praktek. Beliau mengetahui praktek-praktek yang membawa kepada manfaat masa kini ( dithadhamikattha ), manfaat masa yang akan datang ( samparayikattha) dan manfaat yang luhur atau tertinggi yakni nibbana ( paramattha ).

4. Nanadhatu - Nawa : Sang Buddha mengetahui secara tepat sifat alamiah dari dunia dan alam semesta beserta semua unsur-unsurnya yang beraneka ragam. Beliau mengetahui sifat alamiah dari bentuk-bentuk perpaduan yang berjiwa seperti manusia, binatang, dewa, maupun bentuk-bentuk perpaduan yang tak berjiwa, seperti gunung, pohon, batu, dll. Beliau mengetahui bagian-bagian dari perpaduan tersebut, keadaan dari bagian-bagian tersebut, sifat-sifat serta fungsi dari bagian-bagian tersebut, misalnya fungsi dari bagian kelompok kegemaran ( khanda ), unsur-unsur ( dhatu ), dasar / landasan indera ( ayatawa ), dan unsur-unsur lainnya dari proses kesadaran, serta mengetahui perbedaan dari kesemuanya itu.

5. Nanadhimuttika - Nawa : Sang Buddha mengetahui secara tepat tentang adhimutti, yaitu watak / kecenderungan dari makhluk-makhluk, apakah mereka mempunyai watak yang rendah atau mulia dan sebagainya.

6. Indriyaparopariyatta - Nawa : Sang Buddha mengetahui secara tepat kemampuan indera berbagai makhluk, mengetahui kekurangan dan kelebihan pengendalian indera berbagai makhluk, dan mengetahui kematangan batin seseorang.

7. Jhanadisankilesadi - Nawa : Sang Buddha mengetahui secara tepat tentang murni atau tidaknya suatu jhana, pembebasan, penyatuan pikiran, dan pencapaian serta pengembangannya.

8. Pubbenivasanussati - Nawa : Sang Buddha dapat mengingat secara tepat berbagai jenis kehidupan lampau Beliau.

9. Cutupapata - Nawa : Sang Buddha, dengan Mata Kebuddhaannya yang suci dan di atas kemampuan manusia dapat melihat makhluk-makhluk meninggal dan terlahir kembali sesuai dengan karma mereka masing-masing.

10. Asavakkhaya - Nawa : Sang Buddha mengetahui tentang lenyapnya asava ( noda-noda batin ). Pada kehidupan Beliau yang sekarang , dengan kekuatan batin yang dimilikinya, Beliau melenyapkan noda-noda batin ( asava ) melalui ketenangan batin dan melalui kebijaksanaan, dan merealisasi pembebasan batin serta berdiam di dalam keadaan tersebut.


II. Enam kekuatan khusus dari seorang Buddha 1. Indriya – Paro – Pariyatti - Nana :

Pengetahuan ini dapat membedakan apakah seseorang memiliki saddha, viriya, sati, samadhi dan panna yang dikembangkan lebih dan sesuai dengan hal itu, Sang Buddha memberikan petunjuk-petunjuk kepadanya.

Sebagai contoh, Bhikkhu Vakkali memiliki saddha yang lebih dan selalu duduk di belakang Sang Buddha di dalam Ruang Harum-Nya dan terus memandang kepada Sang Buddha. Vakkali dinasehati oleh Sang Buddha berkenaan dengan hal ini. Bhikkhu Sona memiliki viriya yang lebih. Kakinya sampai berdarah karena berlatih terlalu keras sebagai akibat dari kelebihan viriya ini.

2. Asaya – Anusaya – Nana :

Kemampuan ini membantu mengungkapkan kecenderungan laten di dalam diri seseorang. Contohnya pada kasus Cula Pantaka. Juga pada kasus Pan Chayaga, yang pada masa Buddha Kassapa telah bermeditasi pada objek Pancakkhandha, Dia menanyakan kepada Sang Gotama apa definisi dari seorang bhikkhu. Buddha Gotama mengetahui, dengan kemampuan pengetahuan Asaya – Anusaya Beliau ini, bahwa pada masa Buddha Kassapa ia telah mengembangkan meditasi dengan objek Pancakkhandha, kemudian Beliau berkata : “Seseorang yang mengetahui semua tentang Nama – Rupa adalah seorang bhikkhu.” Karena ini adalah kecenderungan latennya maka objek meditasi ini yang diberikan kepadanya dan bukan yang lainnya.

3. Anavarana – Nana : Pandangan yang tak terhalangi.

4. Sabbannuta – Nana : Maha Tahu. Dengan kekuatan ini, Sang Buddha mengetahui semua bentang 5 hal ini ;

a. Sankhara : bagaimana mereka timbul.

b. Vikara : bagaimana mereka terurai/hancur.

c. Nibbana : padamnya kebodohan.

d. Lakkhana : tentang anicca, dukkha, dan anatta.

e. Pannatti : tentang semua kebenaran konvensional, seperti konsep. Konsep tentang kursi, meja, pohon dan lain-lain.

5. Maha – Karuna – Nana : Beliau mempunyai kasih sayang yang universal.

6. Yamaka – Patiaraya – Nana :

Sang Buddha memiliki 5 cakkhu, yaitu :

a. Mansa – Cakkhu : Mata fisik yang dapat melihat benda yang amat kecil seperti biji kecil dari jarak yang jauh.

b. Dibba – cakkhu : mampu melihat bagaimana mahluk-mahluk muncul dan lenyap. Aspek khusus ini juga disebut: Catupapata Nana.

c. Buddha – cakkhu : terdiri dari Indriya – paro – pariyatti – Nana dan Asaya – Anusaya – Nana.

d. Samanta – cakkhu : Mata dari kemahatahuan. Ini sesungguhnya adalah Sabbannuta – Nana.

III. Delapan belas faktor luar biasa pada setiap Buddha :

1. Setiap Buddha memiliki pengetahuan yang tak terhalang tentang masa lampau.

2. Setiap Buddha memiliki pengetahuan yang tak terhalang tentang masa sekarang.

3. Setiap Buddha memiliki pengetahuan yang tak terhalang tentang masa yang akan datang.

4. Semua perbuatan melalui fisik/jasmani dari seorang Buddha didahului oleh Pandangan Terang.

5. Semua perbuatan melalui ucapan dari seorang Buddha didahului oleh Pandangan Terang.

6. Semua perbuatan melalui pikiran dari seorang Buddha didahului oleh Pandangan Terang.

7. Tidak seorangpun yang dapat menentang kemauan seorang Buddha.

8. Tidak akan ada gangguan/rintangan dalam konsentrasi batin seorang Buddha.

9. Tidak akan ada gangguan/rintangan dalam Pengetahuan Pandangan Terang seorang Buddha.

10. Vimulthi : tak seorang pun dapat menghalangi keadaan kebebasan Beliau.

11. Tiada yang dapat merintangi jalan usaha Beliau.

12. Tiada yang dapat merintangi jalan pembabaran Dharma Beliau.

13. Tiada sikap main-main pada seorang Buddha.

14. Seorang Buddha tidak membuat kegaduhan.

15. Seorang Buddha tidak memberikan tepuk tangan ketika Beliau merasa senang/gembira.

16. Seorang Buddha tidak terburu-buru pada setiap aktivitas. Beliau selalu tenang dan terkendali.

17. Seorang Buddha tidak melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat.

18. Seorang Buddha tidak pernah lalai yang disebabkan oleh ketidaktahuan.

Tentu saja, Sang Buddha Gotama telah mencapai kesempurnaan dalam 15 Sikap Perilaku dan 8 jenis Pandangan Jernih yaitu :

1. Pengendalian Moral (Sila)

2. Menjaga pintu-pintu indera (Indriyasamvara – Sila)

3. Sederhana / tak berlebihan dalam makan.

4. Mengembangkan kewaspadaan atau tekun dalam Kesadaran (Dikatakan bahwa Sang Buddha tidur hanya 1 jam sehari, Beliau senantiasa sadar-waspada)

5. Memiliki 7 Ariyardana, yaitu:

a. Keyakinan (Saddha).

b. Takut melakukan kejahatan (Ottappa).

c. Malu melakukan perbuatan tercela (Hiri).

d. Terpelajar atau memiliki pengetahuan (Bahusuta).

e. Semangat (Viriya).

f. Penuh sadar (Sati).

g. Kebijaksanaan (Panna).

Selain itu, ditambahkan pula 4 Brahma – Rupa – Jhana. Karena hanya dengan melalui merekalah, seorang siswa mulia menjaga tingkah lakunya, dan berjalan menuju ke Keadaan Tanpa Kematian. Karena Sang Buddha memiliki kedelapan jenis Pandangan Jernih ini dan 15 macam Sikap Perilaku maka Beliau adalah Vijja – carana- sampanno.

IV. Kecepatan berbicara Sang Buddha :

Dikatakan bahwa Y.A. Ananda, bilamana Beliau berbicara, selalu berbicara 8 kali lebih cepat daripada manusia biasa. Sang Buddha berbicara 8 kali lebih cepat dari pada Y.A. Ananda. Ini berarti bahwa Sang Buddha berbicara 64 kali lebih cepat daripada manusia biasa.



PENGHAYATAN TRIDHARMA DI TENJO

setelah menunggu lama hingga waktunya tiba kami rombongan dari vihar hok tek tjeng sin kebayoran lama jaksel
Mengikuti acara penghayatan tridharma yg di laksanakan di Tenjo bogor
selama 3 hari 2 malam

ketika pertam ax masuk ke dalam vihara situ

perasaan saya wah mashih ada vihara di daerah terpencil seperti itu??


dan yang tidak saya bayangkan adalah total peserta adalah 78 orang?

dan di dominasi oleh kaumm muda
hari pertam,a di jalani dgn mkn siang, ceramah danmakan makan dan makan




hari kedua ketika selesaimakan siang saya bersama rekan2 keines, viriya dan fanny chai mencoba melihat kamra tidur cewe cwe yg ada di belkang vihar tepatnya di rumah warga

waw(itulah yg pertama dalam hati saya ucapkan

namun ketika masuk ke dalam kamar saya melihat pintu yg kecil kecil seperti di gua(yg konon ktanya itu untuk menembus ke kamar selanjutnya

inilah fotonya





Minggu, September 5

true love


love story..
>si cwe' mmbrikn tntangn kpd cwo'ny utk hdup tnp dri'ny,tdk ad komuniksi sm skli antra mrka slama s'hari..
dy b'kta pd cwo'ny,klo dy bs mlewati it,dy akn mncintai cwo'ny slama'ny..
cwo'ny pun s7..
dy tdk sms/tlfon cwe'ny shrian..
tnpa mngtahui bhw cwe'ny hnya mmliki 24 jm untk hdup, krn dy trkena kanker..
k'esokan hriny dy prg k'rmh cwe'ny.
air mtany pun tiba" mntes pd saat dy mlhat cwe'ny sdh trbring dgn surat d tnganny yg trtlis

"kmu brhasiL syank,bsakh kmu lkukan it stiap hri??
I LOVE YOU..

cinta sejati

Kalau kita mau meneliti kehidupan kita. Meneliti dengan jujur. Kita akan sadar apa yang kita butuhkan. Apa yang kita butuhkan Saudara? kita butuh: makanan, pakaian, tempat tinggal, obat-obatan, kepandaian, uang, dan masih banyak lagi. Kita butuhkan semua itu, tidak lain karena kita butuh bahagia. dengan cukup sandang, cukup pangan, punya kepandaian dan tersedia uang; kita akan merasa bahagia.

Tetapi, ada satu hal yang selalu kita butuhkan. bahkan, yang selalu dibutuhkan setiap insan. Kita semua butuh yang satu ini, tetapi justru kita sendiri tidak menyadarinya. Memang kita semua butuh makan, butuh pakaian, butuh sarana kehidupan lain. Memang uang, sesuatu yang perlu, pendidikan sesuatu yang lebih perlu lagi. Memang, sementara orang ingin menjadi kaya, ingin kedudukan; karena kalau kekayaan dan kedudukan itu digunakan sesuai dengan Dharma, sesuai dengan ajaran agama; tentu, membahagiakan banyak orang. tetapi, lebih dari semua kebutuhan itu, diatas uang, makanan, pakaian, pendidikan, kekayaan, dan kekuasaan; kita semua masih butuh yang satu ini. Apakah itu? Yang satu itu tidak lain adalah: bahwa di atas segala-galanya, kita semua butuh: Cinta kasih.

Tentang cinta kasih ini, dalam agama Buddha sendiri banyak teori. Apakah yang disebut dengan cinta sejati? Apakah yang disebut dengan cinta yang agung, cinta yang tanpa pamrih keserakahan? Sang Buddha menggambarkan cinta kasih ini sebagai cinta sejati dengan suatu cintoh yang mudah kita mengerti. Cinta sejati adalah cinta seorang ibu kepada putranya yang tunggal.
Cinta ibu adalah cinta sejati. Sejarah kehidupan dan semua agama mengakui cinta ibu ini. Ibu sejati selalu memberi.

Pada awal kehidupan kita yang sekarang ini, ibu kita masing-masing telah memberikan pengorbanan yang sangat besar kepada kita. ibu mempertaruhkan kehidupannya sendiri pada saat melahirkan kita. Tidak ada orang lain yang pernah memberikan pergorbanan seperti itu selain ibu kita sendiri. Setelah kelahiran, ibu membesarkan kita dengan memeberikan susu darahnya sendiri. Memang, ada juga kadang-kadang ibu yang kejam. Tetapi yang digunakan oleh Sang Buddha untuk menggambarkan cinta kasih ini dadlah cinta ibu sejati. Cinta ibu sejati itulah contoh nyata cinta sejati yang bisa dilakukan oleh setiap manusia.

Cinta ibu adalah cinta sejati yang ideal tetapi bsa kita jumpai dalam kehidupan ini. Cinta sejati itu bukan cinta dari dunia dongeng. Cinta sejati, cinta ynag tanpa pamrih keserakahan.
Bukan hanya anak membutuhkan cinta ibu, cinta orangtuanya. Tetapi, setiap insan, sadar atau tidak sadar, membutuhkan cinta. Anak-anak ingin dicintai oleh orangtua mereka. Mau mengakui atau tidak mau mengakui, anak-anak ingin diperlakukan dengan cinta ayah ibu mereka. Tetapi, harus diingat juga, ayah ibu ingin mndapatkan cinta dari anak-anaknya. Cinta sejati anak terhadap orangtua mereka, akan membuat ayah ibu mereka bahagia.
Kalau ayah ibu gagal memberikan cinta kepada putr-putrinya, kalau ayah ibu alpa mencurahkan cinta sejati kepada anak-anak mereka; anak-anak mereka susah mendapatkan cinta sejati itu dari orang lain. Apa kemudian jadinya? Tidak jarang, mereka yang tanpa cinta orangtua itu, pergi mencari cinta murahan.

Tidak jarang pula, mereka yang tidak mendapatkan kehagatan cinta dari orangtuanya, sedangan pada saat -saat remaja- justru mereka masih membutuhkan cinta- mereka kemudian menjadi nakal. Kepuasan mereka dapat dengan melakukan apa saja yang mereka mau, supaya banyak orang memperhatikannya. Dan, mereka cukup bahagia dengan diperhatikan oleh banyak orang. Perhatian yang dibutuhkan terhadap perbuatan-perbuatan ugal-ugalan itui, adalah cinta yuang murahan juga. Tidak hanya remaja yang selalu dibicarakan, tetapi juga kita semua, temasuk generasi yang tua-tua; kalau Saudara gagal mendapatkan cinta yang agung, Saudara akan membuat sesuatu yang aneh-aneh, yang bukan-bukan. Oleh karena, dengan membuat sesuatu yang aneh-aneh itu, Saudara akan diperhatikan oleh orang banyak orang. Perhatian banyak orang terhadap keanehan-keanehan Saudara adalah cinta murahan yang sedang Saudara cari.

Kita semua ingin hidup bahagia. Tetapi, kebahagian tidak mungkin datang dengan begitu saja. Setiap hari kita dihadapkan beragai macam persoalan. Supaya persoalan-persoalan itu tidak menghancurkan kita, Supaya di tengah-tengah persolan itu bisa tumbuh kebahagian, kita perlu kesabaran dan cinta kasih. Sabar dan cinta kasih membuat kita bisa bertindak hati-hati. Sabar dan cinta kasih membuat emosi terkendali. Sabar dan Cinta kasih menumbuhkan kebijakasanaan. Sabar dan cinta kasih memimpin kita semua menuju bahagia. Sebaliknya, kalau kita menghadapi sesuatu dengan dengki dan marah, sesungguhnya kita sudah menjadi setengah gila.! Kebahagain memang sesuatu yang cukup mahal. harus dibeli dengan sabar dan cinta kasih. Tetapi, sabar dan cinta kasih itu bukan sesuatu yang mustahil. Kita harus memulai sekarang; dan kita, bisa memulai itu, sekarang.

Saya yakin, sabar dan cinta kasih ini bukan hanya tuntutan bagi umat Buddha saja. Tuntutan sabar dan kebutuhan cinta kasih adalah masalh kita semua, tuntutan bagi semua umat beragama. Lawan dari sabar dan cinta kasih adalah dengki dan marah. Dengan dengki dan marah, keharmonian dan kedamaian, baik damai dalam keluarga maupun damai di dunia, tidak bisa tercapai. Justru dengki dan marah menjadi sumber penghancur dan pembuat onar disetiap tempat.

Dengan uraian di depan, saya ingin mengajak Saudara untuk bersama-sama menyadari bahwa cinta kasih adalah kebutuhan setiap insan. kebutuhan di atas segala kebutuhan materi. Cinta sejati dibutuhkan oleh semuanya. Tidak membeda-bedakan agama, bangsa, tradisi dan segala macam. Cinta sejati kita butuhkan untuk bisa hadir pada setiap kita menghadapi persoalan. Orang tua perlu cinta-cinta dari putra-putrinya. Anak-anak butuh cinta dari orangtua mereka. Sebagai anggota masyarakat, hidup dengan saling mencintai membuat masyarakat damai dan harmoni.

Sebagai umat beragama marilah kirta bersama-sama memikul tanggung jawab bersama terhadap bangsa dan negara tercinta ini, bahkan tehadap bangsa dan negara tercinta ini, bahkan tehadap kemanusian, dengan mempunyai dan memberikan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari. Kenakalan-kenakalan anak-anak kita, anak-anak kita sendiri; perbuatan-perbuatan aneh, kadang-kadang, para ayah ibu; persoalan dalam keluarga, dan problem-problem masyarakat; harus diselesaikan dengan rasa cinta sejati. Cinta sejati tidak menuntut pamrih ini atau itu. Cinta ini adalah cinta demi kebahagian bersama. Perkenankan saya mengajak Saudara, meskipun Saudara sangat sibuk, amat penting kedudukan Saudara; jangan lupa berikanlah cinta pada anak-anak. Bahkan kewajiabn ini adalah kewajiban orangtua terhadap anak-anak, terhadap anak-anaknya sendiri. mereeka naka, mereka berkelahi, tidak perduli lagi pada moral, mereka masuk dalam kenikmatan narkotaika, ganja, dan segal macam; jangan datang dengan menyalahkan mereka; tetap setiap ayah dan ibu hendaknya datang dengan cinta sejati. Bukannya tidak mungkin, mereka mencari orangtua sudah lama pergi darinya.

Kepada setiap remaja ingin saya minta. Jangan tuntut cinta dari orangtua kepadamu. Remaja yang baik adalah remaja yang tidak menuntut, tetapi remaja yang bisa memberiakan cinta dari perlakuan sayang kepada orangtuanya. Ingatlah, orang tua pun perlu cintanya darimu. Orang tua yang tidak mendapatkan kehangatan cinta dari anak-anaknya, mereka pun akan mencari cinta murahan juga. berbuat semaunya sendiri. Tidak perduli lagi pada tanggung jawab terhadap anak-anaknya. Para remaja yang baik, berikanlah cintamu pada ayah ibumu. Mereka perlu cinta darimu. Dengan perhatian dan cintamu, mereka akan mencintaimu, mereka akan sadar dan teguh dalam kewajibannya terhadap putra-putrinya.

Marilah kita bersama mengisi kehidupan ini dengan dasar tanggung jawab besama. Marilah kita menjaga dan mengisi masyarakat. pancasila ini dengan mengembangkan rasa cinta sejati. Cinta sejati, cinta yang selalu memberi kekuatan pada kita. Kekuatan untuk mengendalikan diri. Hanya cinta kasih, cinta sejati, yang bisa menyelamatkan keluarga, masyarakat dan dunia ini dari kehancuran.